Contact Us

Name

Email *

Message *

Dokter Jaga dan Perawat Tidur, Gubernur Banting Kursi. Yang Salah Siapa?? Jawab !!

Dokter Jaga dan Perawat Tidur, Gubernur Banting Kursi. Yang Salah Siapa?? Jawab !!

Kejadian ini bermula ketika Gubernur Jambi Zumi Zola melakukan inspeksi mendadak ke RSUD Raden Mattaher hari Jumat tanggal 20 Januari 2017 dini hari, Sebelumnya Gubernur menyatakan sudah sering mendapat keluhan dari masyarakat mengenai buruknya pelayanan di RSUD tersebut.
Kalau Perawat bisa tertidur dimalam hari karena pasien sudah aman. Kalau ini Mah tidur disiang hari pas rapat lagi.


Walaupun dokter dan perawat dibayar untuk tidak tidur, namun harus memberikan waktu tidur minimal 30 menit untuk selama jaga malam.
***
Ibarat Pak Ogah yang terlelap di pos rondanya, dokter dan perawat jaga yang tidur pada waktu jaga, dalam pandangan beberapa orang dianggap sebagai kelalaian dan pengabaian terhadap tugas bahkan dianggap tanda kemalasan.
Namun kalau baca dalam British Medical Journal bahwa NHS harus memberikan waktu tidur minimal 30 menit untuk selama jaga malam. Walaupun dokter dan perawat dibayar untuk tidak tidur, namun hal tersebut merupakan kesalahan besar. (healthdetikcom)

DAN INILAH YANG TERJADI SEKARANG !!!


Demi melihat ruang perawat dan dokter jaga kosong melompong, marahlah Sang Gubernur. Pintu kamar digedor dan ketika terbuka nampaklah para perawat dan dokter jaga pada tidur. Kemarahan berlanjut pada ancaman akan memindahkan PNS dan memecat pegawai honorer. Tim inspektorat pun akan dikirim untuk memeriksa kemungkinan adanya ketidakberesan dalam pengelolaan rumah sakit. Plt Direktur Utama RSUD Raden Mattaher pun bergerak cepat dengan memberikan SP3 bagi pegawai yang tertangkap basah tidur saat bertugas.
Berita itu dilansir oleh kompas dot com disini. Bagi kita yang pernah atau sedang bekerja di sektor swasta, seorang bos marah itu hal yang sangat biasa. Jika salah satu pegawai melakukan kelalaian saat bertugas dengan tidak mengikuti standart operating procedure (SOP), sudah tentu omelan bahkan SP akan jatuh. Bahkan 3 kali datang telat saja bisa membuahkan SP. Apapun tugasnya, tidur saat bertugas tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun. Pegawai dibayar untuk bekerja. Jika saat bekerja mereka malah tidur apakah mereka mau kalau digajinya juga cuma dalam mimpi?
Namun rupanya tidak semua anggota masyarakat menganggap kemarahan atasan itu sebagai hal yang biasa dan perlu dilakukan. Hal ini tercermin dari komentar-komentar pembaca yang nyaris 50% menyalahkan tindakan Gubernur. Berbagai alasan pembenaran mereka berikan seperti yang saya cuplikkan berikut ini.
“bung… dokter dan perawat juga manusia. mereka butuh istirahat. kalau sepi atau tidak ada pasien yah mereka gunakan waktunya untuk istirahat agar pd saat ada pasien terutama di igd mereka benar2 fit dan dapat menolong pasien. ga usah lebay dah buat2 pencitraan.”
Setahu saya jam kerja di perusahaan atau instansi apapun ada diberikan jam istirahat. Istirahat yang benar ya di jam istirahat. Istirahat pada jam kerja itu sama saja dengan nyolong waktu. Kalaupun sedang sepi kerjaan tetap harus standby di tempat. Sebab kapan pasien membutuhkan pertolongan kita tidak tahu sebelumnya. Jangan sampai pasien sudah bolak-balik memencet bel bantuan kita tidak berada di tempat, apalagi kalau pasien mengalami kegawatan atau emergency.
“gub lebay! dimana mana klo yg shift malam bila sdg sepi pasien, pd tidur kok..namanya jg manusia! mmgnya makhluk nocturnal???”
Terus terang saya gagal paham sama komentator satu ini. Sepertinya dia sangat tahu sudah umum jika perawat dan dokter jaga di rumah sakit itu pada tidur kalau tidak ada pasien. Atau mungkin dia adalah salah satu dari dokter atau perawat itu sendiri. Hei… Bung, anda dibayar untuk bekerja termasuk standby di tempat jika sedang jam tugas. Masyarakat pembayar pajak tidak membayar anda untuk tidur. Kita tidak bicara anda manusia atau kelelawar, tapi bicara niat anda mau kerja atau tidak.
“@xxxxxxxxx.xxxxxxxxxx dgan sistem triase dokter sdah menilai pasien mna yg dapat distabilkan tanda vitalnya dan mana yg perlu intensive care, dan akan menginstruksikan perawat untk mmasang perangkat2 monitor vital yang dipantau terus oleh para dokter di kamar jaga sekalipun mreka beristirahat.”
Hellooo….. Bagaimana cara mengawasi perangkat monitor kalau perawat dan dokter jaga tidak ada satu pun yang melek? Kalaupun  memang berniat mengawasi monitor sambil istirahat tentu dilakukan di ruang jaga atau stationnya dan dalam keadaan berjaga bukan tidur di ruangan lain.
“wahai pak gubernurku yang ganteng, jangan disamakan dengan cara sidak di jembatan timbang yg dikelola dinas perhubungan, ini rs, di jam2 tertentu terutama dini hari manusiawi bila perawat dan dokter mencoba istirahat, yg perlu dipastikan bagaimana pelayanan dan kesigapam mereka bila ada keluhan pasien di bangsal rawat inap atau kasus pasien baru yg masuk ugd. think smart, do right, n respect. klo banting2 kursi, orang kubu juga bisa!”
Sungguh aneh, memastikan pelayanan dan kesigapan bila ada keluhan pasien dengan tidur? Memang semua pasien sudah tahu dimana perawat dan dokter tidur? Bayangkan jika anda dalam posisi sebagai pasien, sementara anda memerlukan pertolongan perawat dan dokter segera, anda ke ruang jaga tapi kondisi kosong tidak ada yang berjaga. Kemana anda akan mencari dokter dan perawat? Sekalian saja tulis di meja jaga: “Kalau memerlukan pertolongan perawat atau dokter ada di ruang sebelah. Ketok pintu agak keras karena petugas sedang istirahat tidur”. Kayak gini kok masih pede bilang think smart, do right and respect. Tindakan tidur saat bertugas itu tidak menghargai pasien sama sekali, tidak benar dan tidak cerdas alias tolol.
“dokter atau perawat tertidur lewat tengah malam itu wajar dan manusiawi. mau pns, atau bukan. yg ga wajar itu, gubernur sok sensasional datang sidak tengah malam terus marah marah banting kursi itu, itu namanya pencitraan. citra buruk. info ga penting gini jadi berita.”
Yang ini mah  ngawur, tidak perlu dikomentari. Yang jelas kalau saya cari karyawan yang seperti ini pasti tidak lolos seleksi. Buang saja di tempat sampah.
“beberapa orang pada bilang ahok tidak santun karena memarahi anak buah di depan umum, marah-marah, meski ahok tidak pernah banting kursi. namun sejak ahok bertindak secara demikian, lihatlah banyak walikota dan gurbernur yang bertindak seperti ahok, namun mereka tidak dicela sbg org yg tidak santun.”
Kalau yang ini nampaknya Ahoker sejati. Memang ada benarnya yang dia bilang, Pak Ganjar yang Gubernur Jateng beberapa kali marah-marah juga tidak ada yang menyebutnya kurang santun. Faktanya untuk beberapa kasus yang masuk kategori “sungguh terlalu” memang perlu kemarahan seorang atasan. Apalagi untuk PNS yang sudah sejak lama antara reward and punishmentnya tidak seimbang. Reward oke tapi punishment nyaris tidak ada. Jadinya pada kerja sak karepe dhewek alias semau gue.
Masih banyak lagi komentar-komentar miring sampai nyinyir yang lain, tapi tidak perlu rasanya dibahas semua. Intinya adalah ternyata masih banyak mental anggota masyarakat yang perlu direvolusi. Masih banyak yang kurang paham arti pelayanan pada masyarakat. Tidak menyadari bahwa mereka digaji untuk melayani, bukan karena status mereka yang pegawai pemerintah,
Mereka ini perlu berkaca pada pegawai swasta. Lihatlah para buruh pabrik. Jika jatuh giliran shift malam, bekerja sambil mengantuk saja pasti datang teguran dari foreman. Apalagi tidur, alamat bakal kena PHK. Lihatlah juga buruh Indonesia Power yang bertugas di operation room. Tidak peduli siang atau malam, jika jam tugas datang mereka harus standby di ruangan. Kerjanya hanya memelototi layar monitor dan instrumen-instrumen lain yang juga canggih. Jika ada anomali otomatis alarm akan berbunyi. Tapi mereka tidak pernah tidur, mengharapkan alarm akan membangunkan jika terjadi kesalahan sistem. Mereka tetap berjaga meski bosan dan ngantuk. Dan coba bandingkan gaji yang mereka terima dengan gaji anda sebagai pegawai pemerintah. Semestinya para pegawai pemerintah harus lebih bersyukur. Mungkin mereka akan bilang, “Itu derita lo.” Kalau sudah begini berarti mereka semestinya wajib menjadi pasien revolusi mental.



JIKA MENURUT ANDA BERMANFAAT, 
SILAHKAN BAGIKANKE TEMAN ANDA



No comments:

Post a Comment

Back To Top